Ngaglik, Sleman — SMP Negeri 3 Ngaglik menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Tim Penanganan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan (TPPPK) pada Senin, 1 Desember 2025. Acara yang berlangsung pukul 12.30–14.30 tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas P3AP2KB Sleman, yakni Ari Prasetyo, S.Psi., yang secara khusus memberikan edukasi kepada guru mengenai pentingnya pencegahan serta penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Dalam paparannya, Ari Prasetyo menekankan bahwa sekolah memegang peran penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak. Ia menjelaskan berbagai bentuk kekerasan yang dapat terjadi di lingkungan pendidikan, termasuk kekerasan fisik, psikologis, maupun kekerasan berbasis gender. Selain itu, Ari juga memaparkan langkah-langkah identifikasi dini tanda-tanda kekerasan serta prosedur pelaporan yang tepat melalui mekanisme TPPPK.
“Sekolah adalah tempat di mana anak menghabiskan banyak waktu. Karena itu, semua elemen sekolah perlu memahami cara mengenali potensi kekerasan dan mengetahui kemana harus melapor. Penanganan cepat dan tepat dapat meminimalkan dampak psikologis maupun fisik pada korban,” ujar Ari dalam sesi penyampaiannya.
Kegiatan sosialisasi ini juga menghadirkan sesi tanya jawab, di mana guru dan siswa berkesempatan menggali lebih dalam mengenai praktik penanganan kasus, teknik komunikasi dengan korban, serta peran sekolah dalam upaya pencegahan kekerasan. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama kegiatan berlangsung.
Isnan Abadi, S.Pd., M.Pd.selaku Kepala sekolah menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman seluruh warga sekolah mengenai perlindungan anak. Dengan adanya sosialisasi TPPPK, SMP Negeri 3 Ngaglik berharap dapat memperkuat sistem deteksi dini dan mempercepat penanganan kasus bila terjadi hal yang tidak diinginkan.
Melalui kolaborasi dengan Dinas P3AP2KB Sleman, sekolah berkomitmen untuk terus menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan, serta memastikan setiap peserta didik mendapatkan perlindungan yang optimal.(humassmpn3ngaglik)
